ASN Kementerian Agama Harus Adaptif

 


Segala daya dan upaya target kinerja pegawai ASN Kementerian Agama dapat dimaksimalkan sampai di penghujung tahun 2024 ini. Selaras dengan mengutip pernyataan Menteri Agama dalam kegiatan Rakernas beberapa bulan lalu.

Atas dasar itu, melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama Tahun 2024, selain merumuskan strategi program yang kontekstual guna menjawab tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan, kita juga harus secara serius mengevaluasi capaian atas kinerja yang telah berhasil kita peroleh, dan kemudian harus dituntaskan di tahun 2024.

Sumber: Outlook Kementerian Agama 2024 “Makin Digital Kian Menjangkau Umat”

Mengingat apresiasi dan penghargaan dari banyak pihak atas ketercapaian hasil kinerja Kementerian Agama yang diraih di tahun 2023 sebelumnya. Pengakuan yang dapat kita banggakan, sebagai pegawai ASN Kementerian Agama. Tentunya untuk meraihnya tak semudah mempertahankannya. Menarik untuk diulas lebih lanjut, menjadi komitmen ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kementerian Agama terus adaptif seiring tantangan dan target menuju Indonesia Emas 2045.


Mengawalinya dengan surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama perihal pemberitahuan evaluasi Kinerja Tahun 2024, tertanggal 28 Maret 2024. Hal ini untuk memastikan penyelesaian target kinerja triwulan maupun final (tahunan) on the track dalam pengelolaannya. Pastikan tugas dalam satu jabatan selaras dengan kompetensi yang dibutuhkan. Adaptif sebagai sebagai tindak lanjut pengelolaan kinerja yang dapat diambil:

Pertama, melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan terus menerus. Agar Pegawai ASN dapat terus meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan tuntutan pekerjaan yang baru.

Kedua, Kementerian Agama perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendorong kreativitas, inovasi, dan fleksibilitas. Pelopor kebijakan pusat sampai ke unit terkecil. Struktur organisasi yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan lingkungan akan memungkinkan Kementerian Agama untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan dinamika eksternal dan internal. Budaya organisasi yang adaptif yang dibangun dapat berkontribusi secara maksimal dan mudah beradaptasi dengan perubahan.

Ketiga, berkomitmen melibatkan ASN dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam perencanaan strategis dan implementasi program akan meningkatkan rasa memiliki dan komitmen terhadap tujuan organisasi.

Keempat, penting melakukan pemantauan dan evaluasi secara terus menerus terhadap kinerja dan adaptabilitas ASN akan membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Untuk memastikan 7 Program prioritas Kementerian Agama menjadi fokus utama.

Kelima, mendapatkan apresiasi penghargaan dan pengakuan kepada pegawai ASN yang berhasil mencapai prestasi. Kolaborasi antar unit kerja dan membangun jaringan dengan organisasi lainnya, baik di dalam maupun di luar pemerintah, dapat memperluas wawasan ASN dan membantu mereka mengembangkan keterampilan baru. 


Menoreh prestasi yang diakui, perlunya dukungan bersama untuk mempertahankan tingkat adaptabilitas yang tinggi. L
angkah dasar Kementerian Agama dapat membangun tim ASN yang adaptif dan efektif dalam merespons perubahan dan mempertahankan prestasi yang telah diraih sebelumnya.


Tentunya, kita sebagai pegawai ASN Kementerian Agama dapat mengawal amanat yang disampaikan Menteri Agama tersebut. Pengharapannya agar ASN di Kementerian Agama bisa terus belajar dan berkembang, supaya mereka tetap bisa mengikuti perkembangan zaman dan menjaga prestasi yang sudah mereka raih sebelumnya. 

Diposisi saya ingin berpesan tetap semangat dan siap menghadapi perubahan apapun yang terjadi, serta tetap bekerja sama dengan baik. Untuk bisa terus belajar dan beradaptasi, saya yakin Kementerian Agama akan semakin kuat dan berhasil dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Semoga bermanfaat.


Pekanbaru, 08 Mei 2024

Oleh: Andriandi Daulay

Follow me on

FB       :Andrikepegawaianriau
Youtube  :@AndriandiDaulay
Istagram :@Andrikepegawaianriau
tiktok   :@AndriandiDaulay
LinkedIn :@Andriandi Daulay


*) Opini ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja



Tidak ada komentar:

Posting Komentar