Bermaslahat, Berbudaya Maju dan Komitmen Kebangsaan

 



Salah satu indikator moderasi beragama adalah komitmen kebangsaan. Komitmen kebangsaan merupakan indikator yang sangat penting untuk melihat sejauh mana cara pandang, sikap, dan praktik beragama seseorang berdampak pada kesetiaan terhadap konsensus dasar kebangsaan, terutama terkait dengan penerimaan Pancasila sebagai ideologi negara, sikapnya terhadap tantangan ideologi yang berlawanan dengan Pancasila, serta nasionalisme. Tatanan konsep bermaslahat dan berbudaya maju, dengan ukuran: a. Pembangunan kehidupan beragama yang inklusif, rukun, toleran, dan demokratis, b. Pengembangan dana sosial keagamaan dan filantropi, serta pemberdayaan umat beragama, c. Pembinaan ideologi Pancasila, penguatan karakter dan identitas bangsa, dan d. Peningkatan budaya literasi, kreativitas dan inovasi.

Komitmen kebangsaan dapat dimaknai sebagai keterikatan dengan penuh tanggung jawab untuk setia dan menumbuhkan kesadaran diri sebagai bangsa Indonesia terutama dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai bagian dari komitmen kebangsaan adalah penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam Konstitusi UUD 1945. Komitmen kebangsaan sebagai indikator moderasi beragama sangat penting karena dalam perspektif agama, menjalankan ajaran agama pada hakikatnya sejalan dengan menjalankan kewajiban sebagai warga negara.

Meneguhkan komitmen kebangsaan dapat diterapkan melalui sikap cinta tanah air. Merajut persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan. Mendedikasikan diri rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Memperkaya pengetahuan budaya dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan senantiasa menerapkan sikap dan perilaku menjaga kesatuan NKRI. Diplomasi tangguh, sangat penting dalam meningkatkan daya saing bangsa dan membangun tata kelola demokratis untuk menuju dunia yang lebih adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar