Pengaturan Kerja yang Fleksibel



Pemakzulan ide-ide cemerlang untuk menjalankan tugas. Impian membangun bangsa. Pencitraan pegawai ASN sebagai generasi pembawa perubahan di negeri ini. Tatanan yang tercermin dari perilaku dan etos kerja yang menciptakan budaya berkinerja. Perbaikan berkelanjutan dalam peningkatan kinerja. Menyampaikan pesan, dalam hal. Pertama, Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kinerja secara terus-menerus melalui siklus merencanakan, melaksanakan, monitoring, dan evaluasi serta melakukan tindak lanjut perbaikan. Kedua, Kejujuran dalam penilaian kinerja, untuk memotret/menilai kemajuan kinerja secara akurat sesuai dengan kondisi yang senyatanya dalam praktek (lapangan), sehingga diperlukan kejujuran dalam melakukan penilaian. Rekayasa/ketidakjujuran justru tidak akan dapat memberikan informasi mengenai perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan. Ketiga, Terdokumentasi hasil kerja, seluruh proses kinerja harus didokumentasikan dengan baik sesuai pendelegasian. Keempat, Dapat dibuktikan, seluruh hasil kinerja harus dibuktikan oleh pegawai yang dinilai kepada pejabat penilai.

Relevansi penerapan Flexible Working Arrangement dalam pekerjaan sehari-hari di mana semua pekerjaan akan menuju digitalisasi. Pegawai ASN diharapkan bisa bertransformasi dan berevolusi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Salah satunya mempercepat proses layanan. Melaksanakan layanan yang diminta oleh publik yang dilayani. Melakukan tugas dan fungsi kita di masa depan dengan aplikasi buatan yang membantu bekerja atau berkoordinasi. Fokus sasaran strategis peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Sudut pandang potensi melihat dalam pengelolaan data, sudah digunakan teknologi dan informasi era 4.0 secara parsial di satuan kerja baik di Pusat sampai unit kerja. Tantangannya perkembangan TIK dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan dan kemutakhiran data yang dikumpulkan, serta mengintegrasikan data yang ada. Sedangkan telisik kelemahannya terdapat koordinasi, sinkronisasi, pemutakhiran data masih lemah. Permasalahannya, data yang dikumpulkan terjadi duplikasi karena program aplikasi yang digunakan bervariasi, sehingga belum dapat diintegrasikan. Potensi yang diidentifikasi dapat dijadikan modal dasar untuk mendukung capaian Renstra yang akan datang. Kelemahan untuk diperbaiki dan diperhitungkan dalam penyusunan program. Tantangan untuk dimanfaatkan sebagai peluang. Dan permasalahan untuk diatasi. Potensi dan permasalahan idealnya ditelaah berdasarkan lima isu strategis yang menjadi fokus Kementerian Agama. Telaah tersebut mempertimbangkan sejumlah faktor penting yang ditengarai akan mempengaruhi penyelesaian sasaran strategis yang ditetapkan.

Menerapkan kebijakan Flexible Working Arrangement, menjadi tantangan ke depan. Pengadaan infrastruktur yang bisa mendukung pelaksanaan bekerja dari rumah. Memberikan ruang kepada pegawai ASN, siapa tahu nanti kinerjanya lebih meningkat. Mempraktekkan iklim atau eksperimen untuk menyelesaikan semua persoalan kinerja. Mengatur pekerjaannya kapan dan dimana. Hal terpenting pekerjaan atau target dan tugas yang diberikan itu bisa diselesaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar